Assalamualaikum,
Hai, kepada rakan-rakan seperjuangan sekalian..sudah lama agaknya diri ini tak update blog..biasalah sibuk dengan kerjaya baru , balik pun da agak malam..
Semalam ada seorang hamba Allah yang sudi memberikan sebuah buku berjudul, "TIP dan TRIK Usrah". .tak sempat nak baca lagi, tapi da belek belek sikit..kandungan mantap dan amat berguna dalam kita mengendalikan usrah..syukran jazilan ya ukhti..
Hikmah di sebalik musibah?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila
Allah menghendaki hamba-Nya mendapatkan kebaikan maka Allah segerakan
baginya hukuman di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
untuknya maka Allah akan menahan hukumannya sampai akan disempurnakan
balasannya kelak di hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)
Kita dapat lihat di dalam hadis yang agung ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa ada kalanya Allah ta’ala
memberikan musibah kepada hamba-Nya yang beriman dalam rangka
membersihkan dirinya dari kotoran-kotoran dosa yang pernah dilakukannya
selama hidup. Hal itu supaya nantinya ketika dia berjumpa dengan Allah
di akhirat maka beban yang dibawanya semakin bertambah ringan.
Demikian pula terkadang Allah memberikan musibah kepada sebahagian
orang akan tetapi bukan karena rasa cinta dan pemuliaan dari-Nya kepada
mereka namun dalam rangka menunda hukuman mereka di alam dunia sehingga
nanti pada akhirnya di akhirat mereka akan menyesal dengan tumpukan dosa
yang sedemikian besar dan begitu berat beban yang harus dipikulnya
ketika menghadap-Nya. Di saat itulah dia akan merasakan bahawa dirinya
memang benar-benar layak menerima seksaan Allah. Allah memberikan kurnia
kepada siapa saja dengan keutamaan-Nya dan Allah juga memberikan
hukuman kepada siapa saja dengan penuh keadilan. Allah tidak perlu
ditanya tentang apa yang dilakukan-Nya, namun mereka -para hamba- itulah
yang harus dipertanyakan tentang perbuatan dan tingkah laku mereka.
Kenapa perlu bersabar?
Kerana di hujung jalan kesabaran itu, terdapat kesudahan yang dibanjiri dengan nikmat-nikmat kesempurnaan.
al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya
Allah memiliki hak untuk diibadahi oleh hamba di saat tertimpa musibah,
sebagaimana ketika dia mendapatkan kenikmatan.” Beliau juga mengatakan, “Maka sabar adalah kewajipan yang selalu melekat kepadanya, dia tidak boleh keluar darinya untuk selama-lamanya. Sabar merupakan penyebab untuk meraih segala kesempurnaan.”
“Dan orang yang sabar kerana mengharapkan keredhaan Tuhan
mereka semata-mata, dan mendirikan sembahyang, serta mendermakan dari
apa yang Kami kurniakan kepada mereka, secara sembunyi atau secara
berterang-terang dan mereka pula menolak kejahatan dengan kebaikan;
orang itulah mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu)
syurga-syurga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang
saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya,
sedang malaikat masuk ke tempat mereka dar semua pintu; (sambil
mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka
alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu,”
(Ar-Ra’d; 13: 22-24)
Bersabar..bersabar.. dan Berdoa
Apabila kita ditimpa musibah, banyakkan
bermohon kepada Allah. Berdoalah tanpa jemu. Mintalah daripadanya. Tidak
kiralah walau cepat atau lambat termakbulnya doa itu, jangan sedikitpun
timbul rasa putus asa. Apabila hamba-Nya berdoa,Allah s.w.t mempunyai 3
jawapan pada Doa’:
Pertama: Ya
Kedua: Ya, tapi bukan sekarang.
Ketiga: Ada perancangan yang lebih baik untuk dirimu
Tidak ada yang ‘tidak’, teruskan berusaha dan berdoa.
Wahai jiwa hamba, percayalah pada-Nya…
Setelah kita mengetahui betapa indahnya sabar, maka sekarang
pertanyaannya adalah: sudahkah kita mewujudkan nilai-nilai kesabaran ini
dalam kehidupan kita? Sudahkah kita menjadikan sabar sebagai rukun
kebahagiaan kita? Sudahkah sabar mewarnai hati, lisan, dan gerak-gerik
anggota badan kita?
La Tahzan, Innallah hama`ana
2 comments:
terima kasih kerana mengingati sy...huhuhu...sbr!
info yg berguna..:-)
Catat Ulasan